Dalam kitab "Ihya Ulumu al-Din" ; seorang sufi besar Iman al Junaid mengatakan " aku membutuhkan senggama sebagaimana aku membutuhkan makanan" .Maka dari pendapat itu bisa di ambil kesimpulan bahwa : seorang hubungan sex dengan isteri atau suami ibarat makanan jiwa yang bisa membersihkan hati.
Dan Rasulullah SAW memerintahkan kepada siapapun laki-laki yang melihat wanita lain ,dan lalu hasratnya terbangkit maka segeralah menyetubuhi isterinya sendiri. karena dengan begitu untuk menghindarkan godaan syetan untuk selingkuh yang terlintas di pikirannya.
Diriwayatkan dari kitab "Bugyah al Mustarsyidin" , bahwa suatu saat Rasulullah melihat seorang wanita kemudian beliau bergegas masuk kdalam rumah Zaainab ra, untuk memnuhi hasrat-nya. Diriwaytkan juga bahwa Ibnu Umar ra, seorang sahabat Rasulullah yang zuhud dan alim bahwa beliau ketika berbuka puasa bersetubuh dahulu dengan isterinya sebelum dia makan, dan juga sering bersenggama sebelum melakukan sholat maghrib dan lalu beliau mandi ,dan lalu beliau melakukan shalat, hala itu dilakukan agar hatinya bisa berkonsentrasi dalam melakukan ibadah dan terhindar dari godaan syetan.
Dari semua riwayat di atas bisa disimpulkan bahwa seks (yang benar) bisa membuat konsentrasi menjadi lebih fokus, karena gairah sex yang telah terlampiaskan tentu membuat pikiran menjadi lebih tenang dan segar , coba bayangkan jika keinginan sex tidak tersalurlan, pasti susah konsentrasi dan bisa menggangu berbagai aktivitas pekerjaan kita.
