Yach, sex dan kehidupan ibarat air dan makanan yg tak dpt dipisahkan , dan selalu menjadi tipik menarik dan hot ,tak kalah hotnya dengan acara kampanye pemilu 2009 yg sedang marak sekarang.
Sebuah opini yang tabu, tentang pertanyaan : Benarkah hubungan seks sebelum menihah! merugikan pihak wanita...?
Simak ini opini! menarik dari sebuah forum di bawah ini,
Secara umum (universal) Pre-Marital Sex (hubungan seks sebelum nikah) tidak dapat dibenarkan. Bukan saja itu bertentangan dengan agama, tetapi juga tidak sesuai dengan norma sosial dan budaya manusia. Bahkan di Amerika saja, orang-tua merasa was-was melihat sikap bebas dari anak-anak mereka (sekalipun mereka dulu mempraktekan hal yang sama).
Tetapi timbul pertanyaan yang menggelitik.
Bagaimana kalau hubungan seks itu dilakukan suka sama suka. Apalagi yang lebih bersemangat adalah si Wanita? Padahal yang diharapkan berfungsi sebagai benteng pertahanan adalah sang Wanita. Dalam situasi dan kondisi seperti ini keduanya akan berpikir "MENGAPA TIDAK?"
Lebih genting lagi apabila sepasang kekasih ini sudah memasuki masa pertunangan dengan komitment dan tanggung jawab yang kelihatannya sudah jelas di atas tangan.
Dalam keadaan mabuk asmara, sepertinya tidak ada penghalang untuk tidak melakukan pre-marital sex.
Tetapi tunggu dulu, saya mau mengajak semua pihak merenungkan issue ini bersama.
Mulai dari Pria, bahwa sudah menjadi kewajibannya dia menjaga kesucian kekasihnya dan itu merupakan cinta sejati (dan bla, bla, bla...)
Tapi pada kesempatan ini saya mau menghimbau kepada semua Wanita:
Ketahuilah, pre-marital sex itu (sekalipun dilakukan suka sama suka) adalah tindakan yang menghina/merendahkan/melecehkan pihak wanita, karena pihak pria bisa tidak bertanggung jawab atas akibat perbuatannya. Situasinya menjadi sepihak, terserah pada si Pria, mau tanggung jawab atau tidak (lain halnya apabila sudah ada dlm lembaga pernikahan, dimana pria bisa dituntut ke pengadilan apabila tidak bertanggung jawab).
Situasi dimana ada satu pihak yang bisa berbuat dan bisa "tidak bertanggung jawab", = pelecehan terhadap pihak lain.
Laki-laki bisa melarikan diri tanpa jejak, tetapi perempuan tidak bisa. Perempuan akan kehilangan kesuciannya, bisa hamil dan dihakimi masyarakat. Pepatah habis manis sepah dibuang sangat sering menjadi realita yang pahit dan harus ditanggung oleh sang wanita.
Oleh sebab itu ada pepatah:
Hubungan seks bagi pria: " aku cuma mampir minum "
Hubungan seks bagi wanita: " seluruh hidupku kuserahkan bagimu "
Bagaimana menurut anda??
Referensi : http://forum.kompas.com
Lintas beritakan artikel ini!