Entah tahun dan bulan berapa kata sakral itu mulai populer sekali di dunia Internet indonesia. Kenapa saya katakan sakral? , karena secara hakekat eksistensi yang di namakan bugil itu merupakan realita dasar dari kehidupan , contohnya hewan-bugil, bayi manusia baru lahir juga bugil berhubungan intim suami-isteri bugil pula ,begitu juga kaum masyarakat yang masih primitif yang masih menggunakan pakaiaan setengah bugil, seperti suku asmat yang sampai sekarang juga masih banyak yang memakai koteka serta kaum wanita-nya belum menggunakan penutup buah dada. kenyataannya memang bugil ini identik dengan gadis indonesia.Seandainya semua manusia indonesia memiliki kesadaran budaya dan pengetahuan yang tinggi tentu masalah perbugilan di dunia internet yang menimbulkan banyak kontradiksi itu bisa di tanggapi dengan dewasa dan bijaksana sehingga menciptakan suasana damai di semua pihak .Budaya mengecam dan sinisme tanpa ada tanggunmg jawab intropeksi diri bukan membuat keadan makin baik, malah sebaliknya semain buruk, bukan cuma aksi foto bugil atau video-bugil nya saja yang makin pesat berkembang, tapi juga menimbulkan suasana masyarakat yang tidak nyaman . Ibaratnya seorang anak kecil kalau di larang atau di patahkan keinginannya malah makin penasaran, tapi orang tua yang bijaksana dan berwawasan baik bisa mengarahkan.
Seorang gadis pelacur jika di tanya mengapa menjual tubuh bugil-nya akan menjawab "karena kebutuhan ekonomi, emang siapa yang mau ngasih saya kerjaan atau jaminan hidup supaya bisa makan". dan jika di tanya pada kalangan artis misalnya aksi model bugil marina yang kemarin heboh itu maka jawabanya adalah itu "merupakan seni" ,atau sepayang suami isteri yang membuat video atau adegan telanjang di kamarnya, jika di tanya akan menjawab "sebagai variasi hubungan sexual supaya meningkatkan keharmonisan, emang siapa yang larang" . dan sebagainya, apapun yang di lakukan orang baik dari tingkat rakyat kecil sampai petinggi negara semua memiliki argumen untuk membenarkan tindakan bugil-nya jika ketahuan.
Sebenarnya sebuah revolusi atau evolusi baik budaya atau pengetahuan merupakan perjalanan jaman yang harusnya di kendalikan dan di ambil hikmahnya, bukan di tolak mentah-mentah yang hanya mengakibatkan kemunduran baik budaya maupun pengetahuan dan demi mengembalikan jati diri bangsa kita tercinta.
