Rahasia sukses disainer di Lebanon

Ingat Lebanon gw jadi ingat si dara super sexy menawan hati, Haifa Wehbe, wekeke....Semua orang tahu kalau lebanon memang gudangnya cewek sexy , mungkin juga pria sexy, tapi mungkin belum banyak yang tahu kalau negeri rawan konflik itu merupakan salah-satu negeri yang memiliki disain-disain busana terkenal dan berkualitas internasional.....

Ketika dunia mode terpukul krisis, banyak pelaku mode Eropa dan Amerika yang memilih stagnan untuk mempertahankan bisnis. Namun, hal tersebut ternyata tidak berlaku bagi pelaku mode Lebanon.

Saat resesi global melanda, desainer Lebanon masih terus bisa mengumpulkan pundi-pundi dari konsumen Timur Tengah yang berlimpah kekayaan yang tertarik untuk memiliki koleksi adibusana besutan mereka.

Haifa Wehbe Lebanon Girls
Apa yang membuat koleksi haute couture desainer Lebanon lebih disukai konsumen dari negara-negara Arab dan Timur Tengah dibandingkan koleksi pelaku mode Eropa dan Amerika? Elie Saab, desainer Lebanon yang meraih sukses di Paris, mengatakan desainer Lebanon menawarkan apa yang diinginkan konsumen Timur Tengah. "Kami memberikan apa yang mereka inginkan, glamorama dalam harga terjangkau," ujar Saab, yang koleksinya kerap menjadi pilihan selebriti Hollywood.

Selain itu, desainer Lebanon telah terbiasa menghadirkan bling dalam koleksi mereka yang terpengaruh kebiasaan berbusana para wanita Beirut. "Di Beirut, tidak akan terlihat jeans dan kaus, para wanita Lebanon gemar tampil glamor dan kami terbiasa dengan itu," papar Saab, seperti dilansir Reuters.

Hal tersebut juga didukung dengan kenyataan bahwa konsumen Saab, juga desainer Lebanon lainnya, lebih memilih gaun malam glamor ketimbang koleksi ready-to-wear bergaya kasual. Saab menyebutkan, koleksi siap pakainya di Amerika kurang mendapat respons positif dari konsumen, kontras dengan rangkaian busana haute couture-nya yang punya banyak penggemar.

"Berbeda dengan pelaku mode Eropa dan Amerika yang lebih sukses dengan koleksi ready-to-wear, kamipara desainer Lebanon justru lebih bisa mereguk keuntungan lewat adibusana," kata Saab.

Dan, tidak hanya di pasar internasional, para desainer Lebanon bisa terhindar dari pukulan krisis karena pasar dalam negeri mendukung dengan menunjukkan tingkat penjualan memuaskan. Saab bahkan menyambut baik hal tersebut dengan menghadirkan catwalk show di Beirut untuk pertama kalinya sejak 18 tahun dan menampilkan koleksi musim gugur dan musim dingin 2010/2011 kepada fashionista Beirut.

"Saya rasa hal utama yang menjadikan koleksi kami disukai adalah karena harganya yang terjangkau untuk ukuran adibusana. Jika dibandingkan dengan koleksi adibusana dari rumah mode Prancis, haute couture dari desainer Lebanon memiliki harga yang jauh lebih terjangkau," papar Saab.

Pendapat Saab diamini koleganya, Abed Mahfouz. Desainer yang pernah mendandani Beyonce dan Victoria Beckham tersebut mengatakan, saat krisis, dia memotong harga koleksinya hingga 50 persen.

"Banyak desainer yang tidak mau menurunkan harga karena mereka menganggap itu akan menjatuhkan citra," ujarnya.

Namun, dengan menurunkan harga koleksinya dari USD100.000 menjadi USD50.000, Mahfoudz justru mendapat banyak klien baru dari Mesir, Libia, Tunisia, dan Yaman, yang sebelumnya tidak terdapat dalam radar konsumen potensial. "Mereka menginginkan adibusana, tapi dengan harga busana siap pakai," tutur desainer yang kini menggarap lini busana baru yang disebutnya sebagai haute-couture light.
sumber Lhttp://news.id.msn.com/okezone/lifestyle/article.aspx?cp-documentid=4408359

Numpang lewat: Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung Dengan Oriflame

Lintas beritakan artikel ini!